Kamis, 05 September 2013

Diary 509



Aku menyerah. Ya, menyerah, tapi bukan berarti aku tak menginginkanmu. Jujur hati kecil ini ingin selalu berada di dekatmu tapi aku berfikir lebih baik kamu mencari seseorang yang lebih baik dari aku. Keadaannya kini tak jelas, kita sama-sama dalam keadaan yang tak seperti hari-hari lalu, aku dan kamu kini seakan mengabaikan rasa itu. Aku pun merasa sesuatu yang memuncak didiriku saat itu kini perlahan memudar, entah apa alasannya.

Aku berfikir mungkin kamu bukanlah takdir yang Tuhan kirimkan untukku. Mungkin sekarang ada pria lain yang mendekatimu, yang lebih baik dari aku, berpaling saja padanya, aku tak apa-apa. Aku juga akan mencari wanita lain yang telah Tuhan pilihkan untukku. Ya, kini kita harus terbiasa menjalani keadaan seperti biasanya tanpa rasa yang memuncak itu. Bagiku sulit, tapi jika terus aku jalani pasti aku akan terbiasa melupakan senyum manja itu, melupakan setiap gerak gerikmu, pergi meninggalkan bayangmu yang sempat mengikutiku.

Ternyata mencintaimu hanyalah emosi sesaatku saja, rupanya rasa itu hanya menggelitikku sesaat saja.haha bodohnya aku tak menangkap itu sejak awal, mungkin karena aku telah terperangkap oleh senyum manja itu? Atau mungkin bisa saja aku yang salah membaca setiap gerak gerikmu terhadapku? Ah, masa bodoh. Kini aku pergi tinggalkan rasa itu, biarlah itu berlalu, aku akan berjalan dengan senyuman terperih walau kamu tak tahu bahwa aku sebenarnya mencintaimu.

Tidak ada komentar: