Kamis, 29 Agustus 2013

Diary 2908

   Rasa itu kini perlahan memudar, ya, mungkin karena telah aku luapkan semalam, berbicara sendiri, berharap kamu mendengarnya. Ya, aku tahu itu hal bodoh, tapi apa salahnya jika tak ada satu orang pun yang bisa ku ajak berbicara, menceritakan semua yang aku rasakan. Aku juga tak tahu apa yang terjadi, saat aku terbangun dari tidurku, dirimu seakan pelan-pelan beranjak pergi dan tak ingin mengganguku. Sejujurnya memang aku ingin sedikit menjauh darimu, tapi bukan untuk meninggalkanmu sayangnya aku tak bisa. Semakin aku pergi menjauh rasa bersalah itu semakin kuat dan menerorku, apa aku salah?

    Memang nampaknya aku melakukan kesalahan dengan menjauh darimu, karena berada di dekatmu adalah tempat ternyaman yang pernah aku rasakan. Kamu datang dengan banyak kebahagiaan, itu yang membuat aku luluh saat aku ingin tidak memperdulikan kamu. Senyummu, candamu, tawamu, itu adalah hal termanis yang selalu kamu berikan kepadaku. Jujur saja, rasa ini terlalu besar untuk sekarang ini, aku telah melakukan kesalahan fatal.


     Apa yang harus aku lakukan dengan rasa ini? Ya, sudahlah. Semuanya aku pasrahkan kepada Tuhan, jika Ia menghendaki kita untuk bersatu pasti akan bersama, jika tidak. Mari kita lupakan rasa ini, anggap semuanya tak pernah terjadi, aku jalani apa yang ada di hidupku, begitupun kamu, kita berjalan dengan kebahagiaan masing-masing, dan takkan pernah memunculkan rasa itu lagi.

Tidak ada komentar: