Rasa itu kini perlahan
memudar, ya, mungkin karena telah aku luapkan semalam, berbicara sendiri,
berharap kamu mendengarnya. Ya, aku tahu itu hal bodoh, tapi apa salahnya jika
tak ada satu orang pun yang bisa ku ajak berbicara, menceritakan semua yang aku
rasakan. Aku juga tak tahu apa yang terjadi, saat aku terbangun dari tidurku,
dirimu seakan pelan-pelan beranjak pergi dan tak ingin mengganguku. Sejujurnya memang
aku ingin sedikit menjauh darimu, tapi bukan untuk meninggalkanmu sayangnya aku
tak bisa. Semakin aku pergi menjauh rasa bersalah itu semakin kuat dan
menerorku, apa aku salah?
Memang nampaknya aku melakukan
kesalahan dengan menjauh darimu, karena berada di dekatmu adalah tempat
ternyaman yang pernah aku rasakan. Kamu datang dengan banyak kebahagiaan, itu
yang membuat aku luluh saat aku ingin tidak memperdulikan kamu. Senyummu,
candamu, tawamu, itu adalah hal termanis yang selalu kamu berikan kepadaku.
Jujur saja, rasa ini terlalu besar untuk sekarang ini, aku telah melakukan
kesalahan fatal.
Apa yang harus aku lakukan
dengan rasa ini? Ya, sudahlah. Semuanya aku pasrahkan kepada Tuhan, jika Ia
menghendaki kita untuk bersatu pasti akan bersama, jika tidak. Mari kita
lupakan rasa ini, anggap semuanya tak pernah terjadi, aku jalani apa yang ada
di hidupku, begitupun kamu, kita berjalan dengan kebahagiaan masing-masing, dan
takkan pernah memunculkan rasa itu lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar