Kali ini gue mau cerita soal perjalanan gue kemarin ke daerah Tebet, Jakarta Selatan. Begini ceritanya.
Pagi itu sekitar jam 10an, gue dan Agung (teman gue) kita berangkat ke stasiun Kranji untuk naik Commuter Line yang menuju arah Jakarta Kota. Sekitar pukul 11 kereta kami tiba. Setelah ada di dalam kereta hal-hal aneh yang ada di dalam kereta pun kami komentari, termasuk memplesetkan kata Commuter menjadi Kok Muter, dan Comedy Muter akhirnya kami pun turun di stasiun Manggarai untuk oper kereta yang menuju ke arah Depok/Bogor dan turun di stasiun Tebet.
Setelah sampai di Tebet, dengan lagak sok tahunya kami berdua berjalan ke arah yang ditunjukkan oleh peta Doranya si Agung. Apa yang terjadi kemudian? yak, dengan sukses kami salah jalan. sekitar 800 meter kami berjalan kaki menuju tempat yang salah. Akhirnya kami kembali ke tempat asal (Stasiun Tebet) kami mulai masuk gang disamping stasiun (dengan petunjuk peta Doranya si Agung). Mulai masuk ke gang, lewati beberapa perumahan, setelah kebingungan akhirnya kami bertanya kepada salah seorang Polisi (entah Polisi beneran atau hanya menggunakan seragamnya saja)
Agung : "pak, mau tanya, Larisia Bakery itu dimana ya?"
Polisi Yang Gak Meyakinkan (PYGM) : "wah, saya ndak tahu dek, emang alamatnya dimana?"
Gue : "Tebet timur pak"
PYGM : "waduh, kalo nyari alamat disini susah dek kalo gak lengkap"
Gue : "ya saya dikasih tahunya cuma Tebet Timur Raya aja pak"
PYGM : "oh, ya coba aja ini lurus terus, nanti ada pertigaan kiri kanan, nah itu udah Tebet Timur dek"
Gue : "oh gitu pak, makasih ya pak"
PYGM : "iya, sama2 dek"
Setelah mendapat petunjuk dari PYGM tersebut, gue dan Agung pun terus berjalan mengikuti petunjuk tersebut. Masalah muncul lagi ketika kami berdua sudah ada di pertigaan tersebut.
Gue : "hmh kan, kayak lagi gambling aja nih gung"
Agung : "iya nih, udah liat peta Dora gue dulu aja"
Selang beberapa menit kemudian
Agung : "nah, dari pertigaan ini kita ke kiri nu"
Gue : "yakin lo?"
Agung : "iye yakin"
Dengan keyakinan yang mantap, kami pun melangkah. Lalu Agung berkata
Agung : "Harusnya kita udah ketemu itu toko nu"
Gue : "lah? bener gak nih jalannya?"
Agung : "bener kok, kalo gak salah abis belokan ini baru ketemu deh"
Gue : "yaudah kalo gitu, tancap terus aja"
Setelah belokan.
Agung : "lho kok gak ada ya?"
Gue : "ah, parah nih, udah berapa jauh kita dari stasiun?"
Agung : "yaudahlah kita jalan terus aja dulu, siapa tahu masih didepan"
Gue : "yaudah deh"
Dalam perjalanan yang gak meyakinkan tersebut, kami berdua menemukan sebuah salon SPA *SENSOR*. Yang ada dalam benak gue adalah, gimana cara melakukan SPA tersebut? pokoknya kalo yang udah pernah lewat daerah Tebet Timur dalam pasti tahu tempat SPA ini. Gak berapa lama akhirnya itu toko kue ketemu juga, tapi bukan yang disitu tempatnya. Yang kami temukan adalah toko kue yang lama, sedangkan yang harus kami cari adalah toko kue yang baru. Akhirnya kami beristirahat sejenak di warung kecil depan toko kue tersebut. Setelah capeknya hilang kami berjalan lagi dengan maksud untuk kembali ke stasiun Tebet (masih dengan petunjuk peta Doranya si Agung) tanpa disangka-sangka, kami menemukan sebuah stasiun kecil.
Agung : "ini stasiun mati ya?"
Gue : "kayaknya enggak deh gung, disebelah sono banyak banget orang"
Dalam perjalanan menuju orang banyak tersebut kami melihat plang besar yang ada di stasiun tersebut "CAWANG"
Agung : "bujug, jauh banget kita udah sampe sini"
Gue : "lha iya ya, padahal ni stasiun kan setelah stasiun Tebet?"
Agung : "wah kacau dah ah, jadi Tebet sama Cawang itu deket banget toh"
Gue : "hah, yaudahlah kita naek kereta dari sini aja"
Agung : "yaudah, gue juga mau sekalian shalat dulu"
Gue : "yaudah"
Setelah membeli tiket, Agung pun shalat dan gue nunggu di depan mushollanya. Setelah selesai shalat kami beranjak ke peron stasiun untuk menunggu kereta kami tiba. Sekitar pukul 14:20 kereta kami tiba, Commuter itu adalah KRL AC, jadi waktu kami masuk ke dalam gerbong kereta spontan Agung berkata "werrr adem bener dah" dan banyak orang-orang yang memperhatikan kami berdua. Semenjak kami duduk di gerbong tersebut ada keanehan yang muncul dari pertama kami duduk. Kenapa di gerbong ini mayoritas yang duduk adalah cewek semua, yang cowok cuma gue sama Agung doang. Akhirnya ada seorang ibu-ibu yang berkata pada Agung.
Ibu-ibu : "mas, ini gerbong khusus wanita"
Dengan muka yang gak tahu harus ditaruh dimana, kami pun pindah gerbong dan gak ada habisnya menertawakan kebodohan yang baru saja kami lakukan. Akhirnya kami pun turun di stasiun Manggarai untuk oper kereta yang menuju arah Bekasi. Saat di stasiun Manggarai Agung sempat menulis twit berikut :
Gue yang baca twit ini pun dengan spontan tertawa geli sampai ada ibu-ibu di peron seberang yang melihat gue ketawa (dalam pikirnya ibu-ibu tersebut ini anak udah gila kali ya). Akhirnya pukul 15:30 gue sudah sampai di Bekasi dengan selamat. Sungguh hari yang melelahkan dan sangat memalukan bersama sohib gue ini, karena kemana pun gue jalan sama dia pasti gak bakal beres.
Sudah dulu ah, jemuran gue belum diangkat nih, ngangkat jemuran dulu yak. Kalo ada yang aneh lagi ntar gue share dah. :D
2 komentar:
HANJIIIIIRRRRR.. besok2 gue bawa montor aja.. hhahaha sumpah malu bangat ingetnya..
wkwkwk
yang ngajak naek kereta kan lo.haha
gue ngakak kalo inget nih kejadian, ngakak gue pas nulisnya tadi.haha
Posting Komentar