Selasa, 28 Februari 2012

Gak Penting !!!


Friday, February 24, 2012
Pukul 02:22 WIB
@My Room

Malem ini gue gak bisa tidur, banyak pikiran yang begitu membuat otak gue terus berkerja tanpa henti, dan satu hal yang selalu mengusik gue adalah soal asmara gue. Jujur, dari setahun yang lalu gue ketemu lagi sama salah satu teman TK (Taman Kanak-kanak) gue dulu. Seorang teman cewek gue. Saat TK dulu, gue cuma kenal aja jarang main bareng, tegur sapa, pokoknya cuma kenal aja deh. Tapi setelah gue ketemu lagi sama dia, selang beberapa bulan setelah kontak-kontakan lagi muncul sebuah rasa yang gak pernah gue duga. Tiba-tiba gue punya rasa sayang sama dia. Kalo lihat fotonya doi di account Facebooknya doi jantung gue deg-degan, hati gundah gulana. Ya seperti pada umumnya orang jatuh cinta lah, Itu yang gue rasain waktu itu. Saat itu kita emang bener-bener lagi single, dan akhirnya gue memberanikan diri buat nembak dia. Satu hal yang paling gue takutin adalah gue ditolak sama dia, dan itu kejadian. Dan yang anehnya, setelah peristiwa gue nembak dia itu, hubungan gue sama dia makin lama makin dekat gak terasa kita menjalani Hubungan Tanpa Status (HTS). Merasa bahwa HTS bukanlah suatu hubungan yang baik, akhirnya kita berdua menjaga jarak. Entah mungkin kita berdua berjodoh atau tidak hubungan kita makin lama makin dekat, sepakat buat jaga jarak tapi malah tambah dekat. Untuk kedua kalinya gue nyatakan lagi rasa gue ke dia, dan jawaban yang sama selalu dia ucapkan. Banyak banget perdebatan yang kita diskusiin buat bisa menyatukan rasa ini, dan perbedaan adalah penghalang utama dari semua ini padahal, gue dan doi banyak banget persamaannya. Gue bingung, kenapa harus perbedaan yang selalu menjadi penghalang? Dimana yang katanya cinta itu buta? Buat gue, apa yang gue alami ini tidaklah seperti teori-teori cinta yang selama ini selalu diungkapkan. Dia selalu meminta gue buat mencari yang lebih baik daripada dia, dan itu adalah hal tersulit buat gue. Gue udah merasa cocok sama dia, gue nyaman sama dia, dan dia sumber inspirasi gue. Gue cuma pengen dia gak usah membohongi perasaannya dia sendiri, dan jangan pernah takutkan hal yang belum dijalani. Mencintai tidaklah menggunakan pikiran dan logika, tetapi hati. Gue mau lo ngerti, cuma lo yang gue pengen dalam hidup gue, lo gak pernah tahu betapa tersiksanya gue yang selalu berimajinasi ketika gue bangun dari tidur gue, lo adalah orang yang selalu mengucapkan “selamat pagi, sayang”. Membunuh rasa ini tidaklah mudah, dan gue gak bisa melakukannya. Gue bukan orang yang kalah dengan pikiran, tapi gue lebih menyatukan hati dan pikiran untuk sesuatu yang penting dalam perjalanan hidup gue. Lo pernah bilang ke gue “pasti yang jadi cewek lo beruntung banget nu” dan gue mau lo jadi cewek yang beruntung itu. “ku ingin kau menjadi milikku, entah bagaimana caranya. Lihatlah mataku untuk memintamu” karena kamu adalah pemilik hatiku.


Tidak ada komentar: