Setelah baca buku terbarunya
Raditya Dika “Manusia Setengah Salmon”, gue seperti mendapat pencerahan setelah
membaca bab berjudul “Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat” dan “Manusia
Setengah Salmon”. Dari bab ini gue mulai berfikir, bahwa memang kehidupan kita
itu selalu berpindah-pindah tanpa kita sadari. Mulai dari pindah sekolah,
rumah, bahkan pindah hati. Gue pun sebagai seorang “kontraktor” sering banget
pindah-pindah rumah, tapi Puji Tuhan sekarang sudah tinggal di rumah gue
sendiri, gak ngontrak lagi. Begitu juga dengan berpindah hati, gue dulu termasuk
orang yang suka berpindah hati, terlalu gampang jatuh cinta. Mungkin gue salah
nyari cewek, seharusnya gue gak pacaran sama cewek kontrakan, soalnya kalau
masa kontraknya udah abis harus pindah dan nyari kontrakan lagi.
Perpindahan
bagi gue adalah hal yang alamiah, kita gak pernah sadar kalo kita itu selalu
berpindah-pindah. Mau beli pulsa aja kita harus berpindah tempat dari rumah
kita, ke counter pulsa. Mau makan, kita pindah dari kamar ke ruang makan. Saat
tidur pun kita juga tanpa sadar selalu berpindah-pindah. Dari posisi terlentang
sampai tengkurep, lebih ekstremnya lagi, dari tidur di atas kasur, sampai tidur
di lantai. Itu semua gak pernah kita sadari, berlalu begitu saja. Saat baca
buku itu, gue sedikit galau dengan percintaan gue yang sudah hampir setahun
jadi seorang Jomblowan atau fakir asmara.
Bukannya trauma dengan pacaran, tapi ibarat nyari rumah, belum ada yang cocok
sama gue. Sekalinya ada yang cocok, rumah itu gak siap untuk gue tinggalin,
bahkan gak bisa untuk gue huni. Dalam keadaan seperti ini gue selalu berharap
ada rumah yang datang ke gue dan bersedia untuk gue singgahi, tapi itu gak
mungkin terjadi.
Kalau mau
mencari rumah untuk disinggahi dan dihuni, syarat mutlaknya adalah kita harus
berusaha mencarinya, bukan hanya duduk diam menanti. Mungkin selama ini gue
masih hanya duduk diam menanti dan belum berusaha mencarinya, atau kriteria
rumah yang gue inginkan gak berbanding lurus dengan apa yang gue punya? Gue
selalu berfikir, kapan gue bisa menemukan rumah itu? Rumah yang akan gue
singgahi sampai gue mati nanti. Sekarang yang harus gue lakukan adalah tetap move on menjalani hidup ini. Prinsip
dasar hidup ini adalah berpindah-pindah, dan kita tidak bisa hanya diam disatu
tempat saja. Bayangkan jika kita ingin membeli bahan kebutuhan kita, tapi kita
hanya duduk diam tanpa melakukan apapun, apa yang kita inginkan tersebut tidak
akan ada di depan mata kita. Kenyataannya pindah itu adalah sesuatu yang kita
butuhkan, tanpa itu kita takkan pernah benar-benar hidup. Bahkan benda mati pun
juga berpindah. Belajar dari hal-hal yang sesepele ini akan menumbuhkan dan
memotivasi kita untuk tetap bisa maju menghadapi semua yang ada. Setia pada
hal/perkara yang kecil, suatu saat nanti kita akan memiliki hal/perkara yang
besar. :)
PS : Untuk review buku “Manusia Setengah Salmon” by Raditya Dika.
Bukunya keren abis, beda dari buku-bukunya Radith yang sebelumnya, wajib punya.
Selain bikin ketawa dengan humor cerdasnya, kita juga diajak untuk memikirkan
hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Pokoknya harus punya deh. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar